Gunakan Masker Doubel untuk Melindungi dari Covid-19 Sampai dengan 90 Persen

Gunakan Masker Doubel untuk Melindungi dari Covid-19 Sampai dengan 90 Persen

Menyikapi penyebaran virus covid-19 varian delta yang lebih cepat menular, Dokter spesialis penyakit dalam konsultan Andi Khomeini Takdir meminta masyarakat menggunakan dua lapis masker untuk mencegah terpapar covid-19.

“Mau varian apa pun yang nanti dirilis, kuncinya masker,” kata dia dalam diskusi virtual, Selasa (29/6/2021), seperti dilansir dari Liputan6.com.

Dengan menggunakan masker dua dobel, proteksi yang diberikan untuk mencegah penularan covid-19 hingga 98 persen. Hal ini berdasarkan hasil studi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

“PR-nya kita sudah tahu bahwa itu tadi masker dengan dua lapis punya angka proteksi 90 persen. Which is itu lebih bagus dibandingkan hanya satu yang kita tahu tahun lalu,” jelasnya.

Dokter Andi yang bertugas di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet ini mengingatkan, transmisi COVIF-19 bisa terjadi pada orang yang tidak menggunakan masker.

“Kalau banyak orang kena, rumah sakit makin penuh. Kalau semua orang disiplin, kasus itu akan terkendali,” ucap dia.

Dari data yang dihimpun Kementerian Kesehatan, hasil pemeriksaan sekuens genom virus SARS-CoV-2 pada 22 Juni 2021 ada 309 kasus varian baru COVID-19. 254 di antaranya merupakan varian Delta. Sementara sisanya, 49 kasus varian Alpha dan 6 kasus varian Beta.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan 309 kasus varian baru COVID-19 tersebar di 14 provinsi.

Khusus varian Delta yang memiliki tingkat penularan sangat tinggi tersebar di sembilan provinsi yakni DKI Jakarta dengan 96 kasus varian Delta, Jawa Tengah 80, Jawa Barat 48, Jawa Timur 18, Sumatera Selatan 3 dan Kalimantan Tengah 3. Kemudian Kalimantan Timur 3, Banten 2, Kalimantan Selatan 1.

Sementara 49 kasus varian Alfa ditemukan di 10 provinsi. Yakni, DKI Jakarta memiliki 33 kasus varian Alfa, Jawa Barat 6, Jawa Timur 2, Sumatera Utara 2 dan Jawa Tengah 1. Kemudian Sumatera Selatan 1, Bali 1, Kepulauan Riau 1, Riau 1 dan Kalimantan Selatan 1.

Adapun kasus varian Beta hanya tersebar di 3 provinsi yakni DKI Jakarta 4, Jawa Timur 1 dan Bali 1.

 

Kesehatan