Pandemi virus corona (Covid 19) membuat banyak masyarakat mengalami rasa tidak aman (insecure). Hal itu karena timbul kecemasan berlebihan dalam pikiran mereka terkait situasi saat ini. Psikolog Rumah Sakit (RS) Keluarga Sehat Titi MN, S.Psi, CH, Cht, Psikolog mengakui bahwa ada sejumlah pasien yang mengeluhkan hal ini.
Mereka merasa cemas melihat situasi yang terjadi saat masa pandemi. "Kebetulan di RS Keluarga Sehat, ada beberapa pasien yang datang ke kami dengan merasa takut dengan situasi kondisi saat ini," ujar Titi, dalam talkshow virtual bertajuk 'Ubah Insecure Jadi Bersyukur', Jumat (19/2/2021) pagi. Diantara pasien itu, ada yang merasa khawatir melihat banyaknya orang yang meninggal akibat pandemi.
Peristiwa itu yang selalu muncul dalam pikiran mereka dan membuat mereka merasa cemas, kemudian berpikiran secara berlebihan (overthinking). "Jadi misalnya dia merasa takut kenapa akhir akhir ini seperti mencekam sekali, karena banyak yang meninggal. Padahal itu hanya ada dalam pikirannya," kata Titi. Bahkan ada diantara mereka yang berpikiran terlalu negatif dan mengaitkan kematian satu dengan kematian lainnya.
Ini kemudian membuat kondisi psikologisnya terganggu. "Jadi kemudian dia merasa cemas ketika mendengar kabar si bapak x meninggal, si ibu x meninggal, kemudian ia kait kaitkan pikiran itu yang menyebabkan ia timbul rasa cemas, rasa takut," jelas Titi. Rasa takut yang berlebihan ini pun pada akhirnya turut mempengaruhi kondisi fisiknya dan banyak yang mengalami susah tidur.
"Dan itu akan berpengaruh pada fisiknya, sehingga timbul rasa deg degan yang berkepanjangan, tidak bisa tidur," pungkas Titi. Perlu diketahui, insecure merupakan gambaran perasaan tidak aman yang dirasakan seseorang dan membuat mereka merasa gelisah, cemas, takut, malu hingga tidak percaya diri. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.